INFOINDONESIA-Ketua ormas Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah melakukan penistaan agama. Tuduhan itu bersumber dari pidato Megawati saat HUT PDIP beberapa waktu lalu. Habib Rizieq juga menyebut Sukmawati Soekarnoputri terkait kasus pemalsuan ijazah.
Habib Rizieq juga mendesak Polri agar memeriksa Megawati atas dugaan telah menodai agama lewat pidatonya. "Kita bawa pidato Ibu Mega nistakan Islam, menghina rukun iman, kami minta Ibu Mega diperiksa atas penistaan agama," kata Habib Rizieq di depan Gedung Baharkam Polri, Jakarta, Senin (16/1).
Habib Rizieq menegaskan bila negara bukan milik Mega melainkan milik bangsa Indonesia. Bahkan Habib Rizieq menyebut Indonesia merupakan negara hukum.
"Ini negara bukan milik Mega, bukan milik seseorang, ini negara hukum, yang bersalah harus diproses secara hukum," ujar Habib Rizieq.
Di samping itu, Politisi PDIP Junimart Girsang meminta agar Habib Rizieq untuk menjaga ucapannya. Dia meminta Habib Rizieq tidak melontarkan ucapan-ucapan yang tidak berdasar.
"Mulutmu harimaumu, camkan itu. Sebelum bicara mestinya pikirkan dulu jauh-jauh. Jangan gampang kita melontarkan omongan-omongan yang tidak berdasar. Apalagi menyangkut tokoh nasional bahkan tokoh dunia kan begitu,"kata Junimart di
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Rabu (18/1).
Masalah ini menjadi pengalaman bagi semua phak untuk menjaga ucapannya saat berbicara. Junimart pun menyindir Habib Rizieq untuk melakukan introspeksi diri sebelum menuding orang lain.
"Ini menjadi pengalaman bagi kita semua bukan hanya kepada beliau yang berbicara itu. Kalau istilah kami di Korea Selatan sana, jilat dahulu bibirmu baru kau bicara," lanjut Junimart.
Secara tegas, Junimart mengatakan bahwa PDIP tidak mentolelir upaya yang bertujuan untuk mencemarkan nama baik ataupun membunuh karakter Megawati. Junimart menilai tudingan soal penistaan agama kepada Megawati telah meluas ke ranah politik.
Menurutnya, tidak elok apabila membawa agama ke ranah politik. Urusan agama seharusnya menjadi ranah pribadi bukan untuk dipermasalahkan apalagi dibawa pada ruang politik.
"Kami dari PDIP tidak akan mentolelir ucapan-ucapan yang betul-betul membuat pencemaran nama baik. Yang bertujuan kepada pembunuhan karakjter tidak boleh begitu. Kalau agama, janganlah dibawa ke ranah politik begitu pula ranah politik jangan dibawa ke ranah agama."tegas Junimart.
Sumber : merdeka.com
YOUR ADS HERE !!!