INFOINDONESIA-Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan untuk dicopot dari jabatannya karena telah mengadu domba massa FPI dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ribuan massa yang menggeruduk Mabes Polri, Senin (16/1) merupakan aksi buntut dari bentrokan antara FPI dengan ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung saat pemeriksaan Ketua FPI Habib Rizieq Shihab. Bentrokan ini berlanjut hingga terjadi pembakaran dan perusakan tiga markas GMBI. Setidaknya ada 20 orang anggota FPI ditahan.
Massa FPI yang tiba di Mabes Polri membawa spanduk yang bertuliskan berbagai kecaman. Isi spanduk mereka menyerukan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan dan juga Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan untuk dicopot dari jabatannya. Tuntutan ini merupakan buntut dari aksi bela Islam 4 November lalu yang berakhir bentrok di depan Istana Negara.
Massa FPI juga berteriak "Copot Kapolda Kalbar dan Kapolda Metro Jaya", "Ayo Habisi Penyerang Ulama" dan "Ayo Ganyang PKI". Ribuan massa dipimpin oleh Ketua FPI Habib Rizieq Shihab. Di atas komando, Rizieq Shihab berorasi dengan suara lantangnya dan disambut oleh pengikutnya.
"Kami siap melaporkan jendral preman! Kapolda Metro Jaya yang telah menghasut Laskar PKI supaya menghantam HMI," kata Habib Rizieq Shihab.
Di samping itu, Kapolda Metro Jaya M Iriawan juga tak mau kalah. M Iriawan juga tampak geram mendengar salah satu dari tuntutan FPI untuk meminta Kapolri turun dari jabatannya.
"Siapa yang mau nyopot ? Emang siapa dia mau nyopot saya ? Enak saja," kata M Iriawan dengan nada yang tinggi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1).
Dia justru menuding persoalan ini muncul karena Habib Rizieq mengerahkan massa pengikutnya saat pemeriksaan di Polda Jabar pekan lalu. Seandainya Habib Rizieq tidak mengerahkan massa, bentrokan dengan GMBI tidak mungkin terjadi.
"Oh enggak ada masalah, harusnya Habib Rizieq kan enggak usah bawa-bawa massa kan jadi masalah sekarang", kata M Iriawan.
Meskipun masih dalam tahap peyelidikan, dia memastikan bahwa polisi tidak segan-segan untuk menindak Habib Rizieq jika terbukti melanggar hukum.
"Tidak ada yang kebal hukum nanti kita lihat perkembangannya kalau ada pelanggaran hukum, kita tidak akan segan-segan untuk menindak tegas." kata M Iriawan.
M Iriawan juga dengan tegas memberi cap FPI sebagai ormas yang intoleransi. Pernyataan itu sekaligus membantah anggapan TNI/Polri membekingi FPI. "Siapa beking FPI ? TNI Polri ? Jangan bicara sembarangan enggak ada urusan," kata M Iriawan.
M Iriawan juga tidak segan menindak FPI jika terbukti melakukan pelanggaran pidana saat unjuk rasa. Pihak kepolisan tidak ada urusan dengan pimpinan FPI. "Mereka ormas inteloransi, ditindaklanjuti kalau mereka melawan hukum," ucap M Iriawan.
Tidak tinggal diam. M Iriawan juga menyerang balik Habib Rizieq, ia dipanggil Polda Metro Jaya atas laporan ceramahnya yang menuding logo dalam uang NKRI adalah palu arit.
Tuduhan Habib Rizieq terkait logo palu arit dalam uang baru masuk dalam kategori ujaran kebencian dan provokatif. Terlebih Bank Indonesia sudah menjelaskan bahwa lambang tersebut bukanlah lambang palu arit.
"Jelas kok UU yang mengatur ujaran kebencian. Sudah jelas
Bank Indonesia mengatakan bahwa itu uang bukan Palu Arit. Itu ada nama sistem pengamanan uang dari tahun 2001. Dilihat terawang jelas logo BI bukan Palu Arit," terang M Iriawan.
Sumber : merdeka.com
YOUR ADS HERE !!!