INFOINDONESIA-Permasalahan baterai yang dipasang di Smartphone Samsung
Galaxy Note 7 yang dikhawatirkan rawan terbakar, akan ditarik kembali dari pasaran. Sebanyak 2,5 juta unit smartphone andalan baru Samsung itu pun terpaksa ditarik dari pasaran. Perkiraan dari berbagai
lembaga finansial menyebutkan ongkos penarikan bisa mencapai 1 miliar dollar AS sekitar Rp 13 triliun.
Federal Aviation Administration AS juga mengumumkan kepada para penumpang pesawat di AS untuk mematikan ponsel Galaxy Note selama penerbangan.
Larangan ini untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa terjadi seperti kebakaran yang disebabkan oleh baterai ponsel ini.
Samsung Electronics Co Ltd juga telah memutuskan untuk menarik kembali produknya lantaran baterai ponsel ini rawan terbakar.
Singapore Airlines Ltd menjadi maskapai terbaru yang memutuskan untuk melarang penumpangnya untuk mematikan ponsel selama dalam penerbangan.
Beberapa hari yang lalu, Qantas Airways Ltd, Jetstar Airways dan
Virgin Australia Holdings juga telah mengumumkan larangan bagi penumpang pemilik Smartphone Samsung Note 7 untuk menggunakan atau mengisi baterai ponsel di pesawat selama penerbangan.
Pelarangan ini juga diperluas dengan larangan kepada penumpang yang memiliki Samsung Note 7 untuk dilarang menghubungkan ponsel dengan sistem hiburan di pesawat lewat colokan USB.
Meskipun begitu, penumpang masih bisa membawa ponsel delama dalam penerbangan.
"Kami akan berkoordinasi dengan regulator keselamatan penerbangan asing dan maskapai untuk memastikan Samsung Note 7 yang dibawa penumpang tidak membahayakan,"ujar staf regulator penerbangan Australia.
YOUR ADS HERE !!!