INFOINDONESIA-Secara Mengejutkan Donald Trump yang berasal dari Partai Republik mengungguli Hilary Clinton yang merupakan kandidat dari Partai Demokrat dalam pertarungan Pemilihan Presiden AS. Donald Trump berhasil meraih suara sebanyak 276, sementara rivalnya
Hillary Clinton hanya mendapat 218 suara. Dengan hasil itu, Donald Trump siap menuju Gedung Putih menjadi Presiden ke-45
Amerika Serikat.
Sosok Donal Trump yang kontroversial membuat banyak pihak mencibir kemenangannya. Tak sedikit yang merespon negatif kemenangan Donald Trump. Bukan hanya rakyat AS, tapi juga dunia, termasuk Indonesia. Terpilihnya Donald Trump dikhawatirkan akan mengganggu perekonomian Tanah Air dan perekonomian global. Itu sudah mulai terlihat dari gejolak di pasar saham kemarin.
Donald Trump juga telah mengindisikan sejumlah kebijakan yang akan dijalani. Pertama,menurunkan tingkat pajak. Khususnya bagi para orang kaya agar memberikan insentif bagi mereka untuk dapat meningkatkan aktivitas bisnisnya. Kedua, Trump berencana untuk memperketat imigrasi dan perdagangan bebas dengan negara lain. Dan ini akan berpengaruh negatif bagi masyarakat menengah ke bawah karena dengan diperketatnya perdagangan bebas. Dan bisa jadi harga di Amerika lebih mahal lantaran barang-barang murah sebagian besar berasal dari negara-negara lainnya.
Sedangkan kebijakan poin pertama justru sangat pro terhadap orang menengah ke atas, khususnya orang kaya. Konsekuensinya, ketimpangan pendapatan antara si kaya dan si miskin akan semakin lebar sehingga tidak baik bagi kelanjutan sosio-ekonomi mereka.
Politikus
PDIP Eva Kusuma Sundari juga berpendapat bahwa kemenangan Trump akan berdampak buruk bagi perekonomian nasional yang akan membuat pergerakan pasar menjadi lesu. Sebab pasar lebih pro terhadap kebijakan Hillary, rival Trump dalam ajang Pilpres di AS.
Eva juga sangat khawatir jika bank Sentral AS justru makin nekat menaikkan suku bunga dan bakal berdampak pada pelemahan nilai tukar Rupiah ke depannya. Eva juga menambahkan kalau ekonomi Amerika sangat signifikan terhadap perekonomian dunia, The Fed juga telah ancang-ancang untuk menaikkan interested, kalau itu sempat naik, maka akan berdampak ke IHSG dan Rupiah otomatis akan melemah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sempat memberikan keluhan serupa atas terpilihnya Donald Trump menjadi Presidan AS. Ketakutan lain yang dirasakan Jusuf Kalla adalah Trump hanya melindungi kepentingannya sendiri.
Sehingga dia melihat bakal ada kesulitan tidak hanya di Indonesia, melainkan dengan negara lainnya dalam mengembangkan ekonomi negaranya. "Indonesia dan dunia ingin sesuatu yang damai ekonomi berjalan. Kalau Trump (terpilih) dunia jadi susah itu, kalau orang banyak mengharapkan Hillary(terpilih), tunggu saja," ujar Jusuf Kalla.
YOUR ADS HERE !!!